SELAMAT DATANG DI BLOG KITA

Senin, 22 April 2013

Ciri-ciri Makhluk Hidup


2.1     Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri  kehidupan seperti, bernapas, tumbuh, berkembang biak, bergerak dsb. Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Berikut beberapa ciri-ciri makhluk hidup :
1.      Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup adalah bernapas. Bernapas adalah pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Oksigen berperan sebagai zat pembakaran. Reaksi pernapasan:  C6H2O6 + 6O2 → Energi + 6CO2 + 6 H2O
Beberapa alat pernapasan pada makhluk hidup, diantaranya:
a.       Paru-paru pada mamalia, amfibi, aves, reptilian
b.      Kulit pada cacing
c.       Insang pada ikan
d.      Trakea pada serangga
e.       Permukaan tubuh pada protozoa
f.       Stomata dan lentisel pada tumbuhan
2.      Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat, terdapat pada hewan. Misalkan dengan kaki, sirip, sayap. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya. Contoh gerak pada tumbuhan adalah :
a.       Nasti, adalah gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi arah datangnya rangsang. Misalnya, gerak menutup pada daun putri malu karena disentuh.
b.      Tropisme, adalah gerak bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi arah datangnya rangsang. Misalnya, fototropisme, yaitu gerak akar ke arah pusat bumi.
c.       Taksis, adalah gerak seluruh tubuh atau sel yang berpindah tempat karena rangsang tertentu. Contohnya Euglena bergerak ke arah cahaya.
3.      Peka Terhadap Rangsang (Iritabilitas)
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
            Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap rangsan (iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: 
·         Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
·         Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
·         Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.
4.      Memerlukan Makanan
            Zat makanan dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk kegiatan hidupnya, membangun sel-sel, dan mengganti sel-sel yang rusak. Pada masa embrio, zat makanan didapat dari tubuh induk atau dari cadangan makanan, baik yang terdapat di dalam biji maupun telur. Embrio manusia mendapat makanan dari tubuh ibunya melalui plasenta. Embrio ayam mendapat makanan dari kuning telur dan putih telur, sedangkan embrio tumbuhan mendapat makanan dari endosperma (keping biji). Setelah dewasa makhluk hidup mengambil makanan dari lingkungannya. Manusia dan hewan tidak dapat menyusun zat makanan, sehingga mengambil makanan yang sudah jadi berupa tumbuhan atau hewan lain. Manusia dan hewan mencerna makanan dan selanjutnya zat makanan diedarkan darah ke sel-sel tubuh yang memerlukan.
            Zat makanan mengandung energi yang dibutuhkan oleh sel. Melalui reaksi oksidasi biologi dengan menggunakan oksigen, energi tersebut dilepaskan dari zat makanan.
            Tumbuhan mengambil makanan dengan akarnya. Makanan tumbuhan berupa garam mineral dan air yang dibawa ke daun. Di daun mineral dan air tersebut direaksikan dengan karbondioksida dan disusun menjadi zat makanan yang dapat menghasilkan energi.
5.      Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.
6.      Berkembang Biak (Reproduksi)
            Berkembang biak bertujuan menghasilkan keturunan dan mempertahankan kelestarian jenisnya. Makhluk hidup berkembang biak secara kawin, akan tetapi ada pula yang berkembang biak secara tak kawin.
            Perkembangbiakan secara kawin disebut perkembangbiakan generatif, yaitu dengan cara bertelur (ovipar), beranak (vivivar), bertelur dan menetas di dalam tubuh (ovovivipar), misalnya pada kadal.
            Perkembangbiakan, secara tak kawin disebut vegetatif, yaitu dengan cara bertunas, spora, dan membelah diri.
7.      Mengeluarkan Zat Sisa
            Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon dioksida. Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa dibedakan:
·         Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
·         Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
·         Defekasi,  merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.


8.      Beradaptasi
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Ø  Adaptasi morfologi
penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untuk berenang.
Ø  Adaptasi tingkah laku
penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan.
Ø  Adaptasi fisiologi
penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar